Meski kesetaraan gender telah lama digaungkan, diskriminasi masih kerap dijumpai di beberapa industri. Dominasi kaum pria terlihat masih terlihat. Kaum perempuan juga masih dipandang sebelah mata. Meski demikian, semua itu tidak berlaku di perusahaan Sukanto Tanoto.
Karyawan perempuan memiliki peluang yang sama di grup bisnis Royal Golden Eagle yang dipimpin oleh Sukanto Tanoto. Selama memiliki kompetensi yang dibutuhkan, kesempatan untuk meraih posisi manajerial bahkan terbuka lebar. Banyak unit bisnis Sukanto yang menerapkan nilai-nilai tersebut. Dua di antaranya adalah APRIL Group dan Asian Agri.
Beasiswa ini terbuka untuk semua karyawan yang bekerja dalam unit bisnis APRIL Group. Baik karyawan laki-laki ataupun perempuan, semua memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkannya. Itsna adalah salah satu contoh karyawan perempuan perusahaan Sukanto Tanoto yang mendapatkan beasiswa tersebut.
Itsna merupakan salah satu karyawan perempuan di salah satu perusahaan yang berada di bawah naungan APRIL Group, yakni PT RAPP. Di awal kariernya, ia ditempatkan di Technical Department. Itsna diberi tanggung jawab dan hak yang sama dengan karyawan laki-laki yang berada dalam departemen tersebut. Meski pernah bekerja shift, perusahaan memberi segala fasilitas yang dibutuhkan untuk menjamin keamanannya selama bekerja.
Setelah beberapa bulan bekerja di RAPP, Itsna mendapat tawaran untuk mengikuti seleksi beasiswa pendidikan ke Thailand. Ia pun mengikuti semua tahapan seleksi tersebut. Hingga akhirnya, Itsna mendapatkan beasiswa dan bisa mengembangkan ilmunya dalam bidang teknologi pulp dan kertas.
Bersama dengan Itsna, ada 3 karyawan lain yang juga diberangkatkan perusahaan ke Asian Institute of Technology di Thailand. Pada saat itu, Itsna menjadi satu-satunya karyawan perempuan yang diberangkatkan. Tidak hanya itu saja, Itsna juga menjadi karyawan perempuan pertama yang mendapatkan beasiswa pendidikan dari perusahaan Sukanto Tanoto.
Hal ini dirasakan oleh Anisa. Sebagai seorang perempuan, bekerja di industri sawit bukanlah hal yang biasa. Bukan tanpa alasan. Dengan luas kebun Asian Agri yang mencapai 100.000 hektar ditambah 60.000 hektar kebun dalam skema plasma, tentu bukan hal yang mudah bagi perempuan untuk bekerja di industri sawit. Belum lagi mengingat Medan yang juga cukup berat.
Meski demikian, Asian Agri terbuka untuk kaum perempuan. Sebagai karyawan perempuan, Anisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan karyawan laki-laki. Kesetaraan gender benar-benar diterapkan di perusahaan Sukanto Tanoto yang satu ini.
Salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap kesetaraan gender adalah dibentuknya komite gender. Komite ini dibentuk khusus untuk kaum perempuan. Melalui komite gender inilah, karyawan perempuan Asian Agri mendapatkan perlindungan, pemberdayaan serta edukasi yang dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan baik.
Pandangan bahwa perempuan itu lemah dan tidak cocok bekerja di kebun memang belum sepenuhnya hilang. Akan tetapi, perusahaan Sukanto Tanoto terus mendorong kesetaraan gender demi mengubah stigma tradisional tentang perempuan yang hingga kini masih melekat di masyarakat.
Karyawan perempuan memiliki peluang yang sama di grup bisnis Royal Golden Eagle yang dipimpin oleh Sukanto Tanoto. Selama memiliki kompetensi yang dibutuhkan, kesempatan untuk meraih posisi manajerial bahkan terbuka lebar. Banyak unit bisnis Sukanto yang menerapkan nilai-nilai tersebut. Dua di antaranya adalah APRIL Group dan Asian Agri.
Beasiswa Pendidikan untuk Karyawan APRIL Group
Perusahaan Sukanto Tanoto secara rutin menawarkan beasiswa pendidikan kepada karyawannya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan standar kompetensi karyawan perusahaan sekaligus membuka peluang bagi karyawan untuk mengembangkan kariernya.Beasiswa ini terbuka untuk semua karyawan yang bekerja dalam unit bisnis APRIL Group. Baik karyawan laki-laki ataupun perempuan, semua memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkannya. Itsna adalah salah satu contoh karyawan perempuan perusahaan Sukanto Tanoto yang mendapatkan beasiswa tersebut.
Itsna merupakan salah satu karyawan perempuan di salah satu perusahaan yang berada di bawah naungan APRIL Group, yakni PT RAPP. Di awal kariernya, ia ditempatkan di Technical Department. Itsna diberi tanggung jawab dan hak yang sama dengan karyawan laki-laki yang berada dalam departemen tersebut. Meski pernah bekerja shift, perusahaan memberi segala fasilitas yang dibutuhkan untuk menjamin keamanannya selama bekerja.
Setelah beberapa bulan bekerja di RAPP, Itsna mendapat tawaran untuk mengikuti seleksi beasiswa pendidikan ke Thailand. Ia pun mengikuti semua tahapan seleksi tersebut. Hingga akhirnya, Itsna mendapatkan beasiswa dan bisa mengembangkan ilmunya dalam bidang teknologi pulp dan kertas.
Bersama dengan Itsna, ada 3 karyawan lain yang juga diberangkatkan perusahaan ke Asian Institute of Technology di Thailand. Pada saat itu, Itsna menjadi satu-satunya karyawan perempuan yang diberangkatkan. Tidak hanya itu saja, Itsna juga menjadi karyawan perempuan pertama yang mendapatkan beasiswa pendidikan dari perusahaan Sukanto Tanoto.
Dukung Kesetaraan Lewat Komite Gender
Selain APRIL Group, Asian Agri juga memiliki semangat yang sama dalam mewujudkan kesetaraan gender. Di perusahaan Sukanto Tanoto yang satu ini, kinerja adalah tolok ukur utama dalam menilai karyawannya. Jadi apapun ras, agama ataupun jenis kelaminnya, setiap karyawan akan dihargai sesuai dengan kinerja yang telah dilakukannya.Hal ini dirasakan oleh Anisa. Sebagai seorang perempuan, bekerja di industri sawit bukanlah hal yang biasa. Bukan tanpa alasan. Dengan luas kebun Asian Agri yang mencapai 100.000 hektar ditambah 60.000 hektar kebun dalam skema plasma, tentu bukan hal yang mudah bagi perempuan untuk bekerja di industri sawit. Belum lagi mengingat Medan yang juga cukup berat.
Meski demikian, Asian Agri terbuka untuk kaum perempuan. Sebagai karyawan perempuan, Anisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan karyawan laki-laki. Kesetaraan gender benar-benar diterapkan di perusahaan Sukanto Tanoto yang satu ini.
Salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap kesetaraan gender adalah dibentuknya komite gender. Komite ini dibentuk khusus untuk kaum perempuan. Melalui komite gender inilah, karyawan perempuan Asian Agri mendapatkan perlindungan, pemberdayaan serta edukasi yang dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan baik.
Pandangan bahwa perempuan itu lemah dan tidak cocok bekerja di kebun memang belum sepenuhnya hilang. Akan tetapi, perusahaan Sukanto Tanoto terus mendorong kesetaraan gender demi mengubah stigma tradisional tentang perempuan yang hingga kini masih melekat di masyarakat.
Comments
Post a Comment